Sinopsis dan Komentar IPDN Undercover, Sebuah Kesaksian Bernurani

Tebal buku: 282 halaman
Penerbit     : Syaamil Media Cipta
Tahun Terbit: 2007

   Buku ini adalah sebuah autobiografi dari Inu Kencana Syafiie. Menurut (KBBI) autobioghrapy
adalah riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri. Artinya autobiografi adalah sebuah biografi yang
menceritakan tentang riwayat hidup dan pengalaman yang ditulis oleh diri sendiri. Penulisan autobiografi di dasarkan pada ingatan pengalaman penulis. Saat pertama kali melihat cover dan judul buku ini pembaca mungkin mengira bahwa buku ini bercerita tentang sebuah institusi pemerintah yang bernama IPDN yang sebelumnya bernama STPDN. Dan kata undercover yang berarti tersembunyi, terselubung dan rahasia, namun setelah saya melihat isinya ternyata sebagian besar adalah cerita tentang pengalaman hidup seorang Inu Kencana Syafiie mulai dari kecil sampai berhasil membongkar kasus-kasus di IPDN. Maksud dari penulisan judul tersebut adalah untuk menarik perhatian pembaca sekaligus mengenalkan kepada publik siapa sosok Inu Kencana ketika media massa seperti televisi dan koran tidak lagi menayangkan hal ini. Buku tersebut hadir sebagai bukti abadi tentang kasus IPDN dan kehidupan penulis. Penulis menceritakan tentang asal-usul IPDN, tujuan IPDN, dan sejumlah kasus besar yang terjadi di IPDN dengan sangat jelas dan tanpa rekayasa tidak seperti yang ditayangkan di televisi.

     Kisah inspiratif tentang kehidupan penulis yang penuh lika-liku dan tantangan. Tentang bagaimana dia berjuang, bagaimana dia menjalani kehidupan dalam penjara kemiskinan. Lewat buku ini, pembaca akan mengetahui sosok dan usaha-usaha beliau yang tak kenal takut dan menyerah untuk membongkar kasus-kasus di IPDN yang selama ini tertutup rapat dan tak pernah diberitakan di media manapun. Tekad Inu untuk membongkar itu semua adalah demi nama kebenaran, demi perbaikan masa depan almamaternya dan bukan untuk mengungkap aib. Beliau mengungkapnya dengan luar biasa berani, lugas, dan ceplas-ceplos meskipun diteror ancaman dari berbagai pihak dan diterpa kemiskinan dan kelaparan karena tidak digaji oleh IPDN namun itu semua tak mengurungkan niat beliau untuk terus mengungkap kebenaran.